Media-Inspirasi,Surabaya -Kebijakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang diterapkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menuai kritik tajam. Masyarakat menilai kebijakan ini tidak sebaik yang diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang dianggap lebih responsif terhadap permasalahan serupa.
Kekecewaan ini semakin meluas di media sosial, khususnya di grup Facebook “Ning Khofifah Gubernur Jatim”. Berbagai unggahan di grup tersebut menampilkan kritik pedas, termasuk parodi dan meme yang menyindir kepemimpinan Khofifah. Salah satu video viral berdurasi 53 detik memperlihatkan seorang pria yang menirukan gaya bicara Khofifah sambil mengomentari kebijakan PKB yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
Selain kebijakan pajak kendaraan, masyarakat juga mengungkapkan kekecewaan terhadap berbagai persoalan yang masih melanda Jawa Timur. Mulai dari kasus korupsi dana hibah Pokmas yang melibatkan sejumlah pejabat, kondisi dunia pendidikan yang memprihatinkan, hingga penemuan 59 ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Belum tuntas dengan itu, kasus korupsi di PTPN juga turut memperburuk kepercayaan publik terhadap pemerintah provinsi. Berbagai permasalahan ini menambah panjang daftar persoalan yang dinilai belum terselesaikan secara tuntas di bawah kepemimpinan Khofifah.
Ketidakpuasan publik yang terus meluas mencerminkan tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi dalam pengelolaan anggaran serta kebijakan publik. Hingga saat ini, Gubernur Khofifah belum memberikan tanggapan resmi terkait gelombang kritik yang berkembang.
Masyarakat Jawa Timur kini menantikan langkah konkret dari pemerintah provinsi untuk memperbaiki kebijakan dan menangani berbagai persoalan yang ada. Kepercayaan publik yang terus menurun menjadi tantangan besar bagi kepemimpinan Khofifah dan jajarannya.
(Redho)
