Media-Inspirasi,Aceh Singkil -Pepulungen Malau Singkil Subulussalam (PMSS)akan segera menggelar Buka Puasa Bersama dalam waktu dekat ini,kegiatan bukber akan di langsungkan di Kecamatan Singkil. Maksum Malau selalu Sekretaris PMSS menyampaikan bahwa paguyubannya setiap bulan suci Ramadhan adakan bukber karena ini adalah agenda rutin yang tetap kami gelar,terkait lokasi masih proses perbincangan kata Maksum Malau pada Selasa 18/03/2025)
Yang jelas setiap tahun ini selaku tuan rumahnya di tentukan secara bergilir,nah kali ini tiba waktunya di Kecamatan Simpang Singkil.ujar Maksum. Ia juga menambahkan dalam momentum bukber ini nantinya kita akan buat diskusi yang bertema: “Dengan Semangat Berbuka,Mari Kita Eratkan Persaudaraan Eksiskan Organisasi”
Dalam sambutan tertulis yang di terima media,dengan narasi yang panjang “Tanpa terasa kita kembali untuk kesekian kalinya menggelar Buka Puasa Bersama, yakni agenda rutin yang kita adakan setiap tahun di bulan ramadhan, Alhamdulillah kita di beri izin oleh SWT untuk dapat menikmati indahnya kebersamaan momentum bukber ini beberapa hari ke depan.”
Berikut ini kita sampaikan ulang kembali pemahaman tentang PMSS karena ini adalah milik kita yang perlu kita rawat bersama eksistensinya
PMSS adalah organisasi masyarakat atau paguyuban yang menaungi marga Malau di Aceh Singkil dan Subulussalam.
Tujuan dan Kegiatan, PMSS aktif dalam kegiatan sosial, seperti menyantuni anak yatim dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan dan lainnya
Organisasi ini juga berperan dalam pelestarian adat dan budaya Singkil, seperti yang terlihat dari dukungan mereka terhadap peluncuran buku “Khazanah Adat dan Budaya Singkil”. PMSS juga memberikan dukungan kepada tokoh tokoh dari marga Malau yang ikut serta dalam kontestasi politik di Aceh Singkil.
Keanggotaan PMSS mencakup ribuan kepala keluarga, termasuk beru/boru dan bere/bebere, di wilayah Aceh Singkil dan Subulussalam
Peran dalam Politik Lokal, PMSS memberikan dukungan kepada Mursal ZA Malau sebagai Anggota DPRK dan kepada H. Hamzah Sulaiman Malau, yang terpilih sebagai Wakil Bupati Aceh Singkil periode 2025-2030. Organisasi ini menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung tokoh-tokoh dari marga Malau yang berkontribusi dalam pemerintahan daerah.
PMSS didirikan pada tahun 2020 dan telah mencapai usia 4 tahun pada tahun 2024.
Dengan demikian, PMSS merupakan organisasi yang memiliki peran penting dalam mempererat tali persaudaraan marga Malau, serta berkontribusi dalam kegiatan sosial dan pelestarian budaya di Aceh Singkil dan Subulussalam
Organisasi ini juga berperan dalam mendukung tokoh-tokoh dari marga Malau dalam kontestasi politik lokal.
Dengan demikian, PMSS didirikan dengan tujuan untuk memperkuat ikatan kekeluargaan marga Malau dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Aceh Singkil dan Subulussalam.
Kaitannya dengan Kerajaan Seping
Marga Malau di Seping Singkel Aceh,pernah di pimpin oleh seorang Raja bernama Tandong Malau yang langsung diangkat oleh Sultan Aceh,selain Raja beliau menjadi hakim dari 16 kerajaan di wilayah Singkel
Dahulu,selain tanah yang di beli dari marga angkat raja Tatang,juga menutupi sebidang tanah yang berdekatan di sekitar dua sungai Simpang.
Kepala Seping diangkat oleh Sultan Aceh Tandong marga Malau,tertentu di bawah gelar hakim untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul di Singkel. Hakim juga di kukuhkan oleh Sultan atau oleh kantor perwakilannya.
Konteks Sejarah dan Budaya:
Aceh Singkil, tempat PMSS beroperasi, memiliki sejarah panjang dengan kerajaan-kerajaan lokal, termasuk
pengaruh dari kerajaan-kerajaan yang lebih besar di wilayah Singkel
Organisasi seperti PMSS masih memperdalam tarombo dan akar dalam struktur sosial dan kekerabatan tradisional yang di turunkan dari nenek moyang
Pelestarian Adat dan Budaya:
PMSS aktif dalam pelestarian adat dan budaya Singkil.
Pelestarian ini mungkin mencakup tradisi-tradisi yang berasal dari masa lalu
PMSS disarankan untuk:Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sejarah Kerajaan Seping dan Sejarah lokal Aceh Singkil,mencari informasi dari sumber-sumber sejarah lokal,seperti buku-buku sejarah,arsip-arsip dan melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh dalam maupun luar dari PMSS yang memiliki pengetahuan tentang sejarah Marga Malau dan Sejarah lokal.
Inisiatif Kolektif,pendirian PMSS merupakan hasil musyawarah dan kesepakatan bersama dari tokoh-tokoh adat,tokoh masyarakatdan pemuka marga Malau.Tokoh-tokoh masyarakat dan pemuka marga Malau memiliki peran penting dalam menginisiasi dan menggerakan pendirian PMSS.Mereka berperan dalam mengumpulkan anggota marga,merumuskan tujuan organisasi,dan menggerakan kegiatan-kegiatan sosial.
Fokus pada kebersamaan,menekankan pada kebersamaandan solidaritas di antara anggota marga Malau.Oleh karena itu,tidak ada tokoh tunggal yang dominan,melainkan peran kolektif dari seluruh anggota.
Asal Usul Marga Malau berasal dari suku Batak,khususnya Batak Toba.Daerah asal marga Malau adalah Samosir.Dalam silsilah Batak,Malau merupakan keturunan dari Silau Raja.Marga Malau memiliki hubungan kekerabatan dengan marga Manik,Ambarita dan Gurning.
Penyebaran Marga seperti banyak marga Batak lainnya,marga Malau telah menyebar ke berbagai wilayah di luar samosir,termasuk ke wilayah Aceh Singkil dan Subulussalam.
Perpindahan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti migrasi ekonomi,perkawinan atau sejarah lainnyahubungan dengan Aceh Singkil dan Subulussalam.
Wilayah Singkil dan Subulussalam memiliki keragaman etnis dan budaya,dengan pengaruh dari suku Pakpak,Karo,Alas,kluet,Gayo,Toba serta Minangkabau dan Aceh.Marga-marga yang ditemukan di wilayah ini sering kali memiliki kesamaan dengan marga-marga dari suku-suku tersebut.
Maka ada kemungkinan terjadinya asimilasi budaya,dan perkawinan yang menyebabkan marga Malau menyebar fi wilayah ini.Berdasarkan informasi yang ada,asal usul marga Malau yang ada di Singkil dan Subulussalam,memiliki garis keturunan dari samosir tepatnya di daerah hatian boho.
Penting untuk diingat bahwa sejarah marga dan migrasi penduduk adalah proses yang kompleks dan sering kali melibatkan banyak faktor.Oleh karena itu,informasi yang tersedia mungkin tidak selalu lengkap atau definitif.
Penguatan peran sosial dan Budaya: PMSS berpotensi untuk semakin memperkuat perannya dalam kegiatan sosial,seperti bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,program pendidikan,dan pemberdayaan ekonomi,dalam bidang budaya.
PMSS dapat terus aktif dalam pelestarian adat dan tradisi marga Malau,serta berkontribusi pada pengembangan budaya lokal di Aceh Singkil dan Subulussalam.Peningkatan Partisipasi dalam Pembangunan Daerah,dengan semakin solidnya organisasi,PMSS dapat berperan lebih aktif dalam pembangunan daerah,baik melalui kerjasama dengan pemerintah daerah maupun inisiatif mandiri.
Pengembangan jaringan dan kerjasama: PMSS dapat memperluas jaringan kerjasama dengan organisasi masyarakat lain,baik di tingkat lokal,regional,maupun nasional.Kerjasama ini dapat memperkuat kapasitas organisasi dan meningkatkan efektifitas program-programnya.
(Maksum)