Media-Inspirasi, Nasional – Di tengah perkembangan pesat dunia jurnalistik, profesionalisme menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik. Ketua Umum DPP Perkumpulan Jurnalis Siber (PJS), Mahmud Marhaba, terus mendorong anggotanya untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas dan etika jurnalistik.
UKW bukan hanya sekadar ujian, tetapi sebuah tolok ukur yang membedakan wartawan profesional dengan mereka yang belum memenuhi standar kompetensi. Di era digital yang semakin kompetitif, di mana berita menyebar dengan cepat, kualitas seorang jurnalis menjadi aspek penting dalam menjaga kredibilitas informasi yang disampaikan ke publik.
Mahmud Marhaba menekankan bahwa UKW bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan alat untuk memperkuat posisi wartawan di industri media. “UKW adalah simbol kompetensi dan integritas. Dengan sertifikasi ini, seorang jurnalis bisa membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Dewan Pers,” ujarnya.
Sebagai organisasi yang berkomitmen terhadap profesionalisme jurnalis siber, PJS memiliki visi besar: mencetak wartawan yang kompeten, beretika, dan profesional. Mahmud Marhaba mengungkapkan bahwa ketika seluruh anggota PJS memiliki sertifikasi UKW, maka organisasi ini akan semakin dihormati dan diperhitungkan di dunia jurnalistik nasional.
“Bayangkan jika semua anggota PJS telah tersertifikasi UKW. Ini bukan hanya kebanggaan organisasi, tetapi juga bukti bahwa kita adalah kumpulan jurnalis yang kredibel dan memiliki kualitas,” tambahnya.
Masih ada stigma di masyarakat terhadap wartawan yang dianggap “abal-abal” karena tidak memiliki kompetensi yang jelas. Hal ini tentu merugikan banyak jurnalis profesional yang telah bekerja keras membangun kredibilitas mereka. UKW menjadi langkah nyata dalam melawan stigma ini, memastikan bahwa setiap wartawan yang telah tersertifikasi adalah mereka yang benar-benar memahami kode etik jurnalistik dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Namun, meskipun penting, masih banyak wartawan yang ragu untuk mengikuti UKW. Beberapa menganggapnya sulit, sementara yang lain takut gagal. Menanggapi hal ini, Mahmud Marhaba meyakinkan bahwa UKW bukan sesuatu yang harus ditakuti, melainkan peluang besar untuk berkembang.
“Tidak ada alasan untuk tidak mencoba. Banyak rekan jurnalis yang awalnya ragu, tetapi setelah menjalani UKW, mereka merasakan manfaatnya secara langsung. Ini adalah investasi bagi karier kita di dunia jurnalistik,” jelasnya.
PJS tidak hanya mendorong anggotanya untuk mengikuti UKW, tetapi juga berkomitmen memberikan bimbingan dan pelatihan agar mereka bisa menghadapi ujian ini dengan percaya diri. Mahmud Marhaba memastikan bahwa seluruh anggota yang ingin mengikuti UKW 2025 akan mendapatkan pendampingan maksimal dari DPP PJS.
“Tidak ada yang harus merasa sendirian dalam proses ini. Kami siap memberikan pelatihan intensif agar setiap anggota bisa mempersiapkan diri dengan baik. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, setiap wartawan pasti bisa lolos,” tegasnya.
Data menunjukkan bahwa sebelum 2019, proses UKW masih lebih sederhana dibandingkan sekarang. Saat ini, jenjang ujian semakin ketat untuk memastikan bahwa hanya wartawan yang benar-benar kompeten yang mendapatkan sertifikasi. Namun, meski tantangan semakin besar, kesempatan ini tetap menjadi peluang emas bagi setiap wartawan yang ingin meningkatkan profesionalisme mereka.
“Lima tahun bisa terasa lama, tetapi jangan sampai kita menyesal karena melewatkan kesempatan ini. Jangan ragu untuk mencoba, karena kegagalan bukan akhir dari segalanya. Jika belum berhasil, masih ada kesempatan berikutnya,” lanjutnya.
Disrupsi digital telah mengubah wajah jurnalisme secara drastis. Wartawan tidak hanya dituntut untuk menulis berita dengan akurat, tetapi juga harus memiliki kemampuan memverifikasi informasi dengan cepat dan memahami kode etik jurnalistik secara mendalam. UKW menjadi sarana penting bagi wartawan untuk membuktikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan ini.
Mahmud Marhaba menegaskan bahwa UKW 2025 adalah momentum yang tidak boleh disia-siakan oleh wartawan PJS. Dengan persiapan yang matang, dukungan organisasi, dan tekad yang kuat, tidak ada alasan bagi seorang jurnalis untuk tidak mengambil langkah maju ini.
Mahmud Marhaba mengajak seluruh wartawan untuk tidak takut menghadapi tantangan dan terus meningkatkan kualitas diri mereka. UKW bukanlah beban, melainkan peluang besar untuk membangun masa depan jurnalistik yang lebih baik.
“Ambil langkah berani, ikuti UKW 2025, dan buktikan bahwa wartawan PJS adalah jurnalis yang kompeten, berintegritas, dan profesional!” pungkasnya. (/Red)