Media-Inspirasi, Prabumulih – Jalan Nigata menuju Perumahan Griya Indah Permai mengalami kerusakan parah akibat genangan air dan lubang yang semakin membesar. Sekitar 50 meter jalan yang belum dicor menjadi titik utama permasalahan, membahayakan pengendara dan menghambat aktivitas warga. Menanggapi keluhan yang sempat viral di media sosial, Lurah Arimbi Jaya, Lyidiana Indira, SST, menginisiasi gotong royong bersama perangkat kelurahan, RT, RW, serta warga setempat pada Jumat (14/02/2025).
Kegiatan ini dilakukan dengan menimbun lubang-lubang besar di tengah jalan agar lebih aman dilalui. Bhabinkamtibmas AIPDA Sungkowo dan Babinsa Serda Suroso turut hadir untuk memastikan kelancaran kegiatan.
“Kami tidak bisa hanya menunggu. Warga butuh akses jalan yang aman, dan ini langkah sementara yang bisa kami lakukan,” ujar Lyidiana.
Jalan Nigata merupakan jalur utama bagi warga sekitar. Namun, kerusakan yang semakin parah membuat pengendara harus ekstra hati-hati. Banyak yang terpaksa mencari jalur alternatif atau melambatkan laju kendaraan untuk menghindari lubang yang tertutup air.
“Kalau hujan turun, jalan ini seperti kubangan. Lubang-lubang tertutup air dan sangat berbahaya bagi pengendara motor,” kata Roni, warga yang turut serta dalam gotong royong.
Kondisi ini juga meningkatkan risiko kecelakaan. Beberapa warga mengaku hampir celaka akibat kondisi jalan yang tidak layak.
“Saya kira jalannya rata, ternyata ada lubang besar yang tertutup air. Hampir saja saya jatuh saat mengantar anak ke sekolah,” ungkap Siti, seorang ibu rumah tangga.
Kerusakan jalan ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi warga. Pedagang dan pekerja sering mengalami keterlambatan akibat akses yang sulit dilalui.
“Setiap hari saya melewati jalan ini untuk bekerja. Jika terus rusak, tentu menghambat aktivitas kami,” ujar Wahyu, seorang pedagang setempat.
Sementara itu, upaya gotong royong warga dianggap sebagai solusi sementara. Namun, mereka menegaskan bahwa perbaikan permanen sangat diperlukan.
Meskipun gotong royong berhasil memperbaiki jalan untuk sementara, warga berharap pemerintah segera melakukan pengecoran beton agar jalan lebih tahan lama dan tidak kembali rusak.
“Kami sudah berusaha semampu kami, tetapi tanpa perbaikan permanen, masalah ini akan terus berulang. Kami harap pemerintah segera mengambil langkah konkret,” kata Lyidiana.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai rencana perbaikan jalan Nigata. Warga menegaskan bahwa penundaan hanya akan memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Perbaikan jalan bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan dan kelancaran aktivitas warga. Jika dibiarkan berlarut-larut, jalan Nigata berpotensi menjadi titik rawan kecelakaan yang merugikan banyak pihak.
Kini, warga telah menunjukkan kepedulian dengan bergotong royong. Saatnya pemerintah bertindak cepat dan memberikan solusi permanen sebelum kondisi semakin membahayakan.