Media-Inspirasi, Makassar (Sulsel)
Program makan siang gratis yang seharusnya menjadi langkah positif dalam mendukung masyarakat kini menuai persoalan. Dugaan terkait distribusi makanan tidak layak konsumsi dalam program ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Makassar, 28 januari 2025.
Arman Alfiandi, kader KKMB UINAM (Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), memberikan pernyataan tegas terkait persoalan ini.
“Program ini seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan malah menjadi penyebab persoalan kesehatan akibat distribusi makanan yang tidak memenuhi standar kelayakan. Pemerintah daerah dan pihak terkait harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan layak dikonsumsi dan sesuai standar kesehatan,” tegas Arman.
Menurut Arman, insiden ini menunjukkan kurangnya pengawasan terhadap proses penyediaan dan distribusi makanan dalam program tersebut. Ia juga mendesak pemerintah daerah untuk:
1. Melakukan audit dan evaluasi menyeluruh terhadap pihak penyedia makanan dalam hal ini Grand 99 dan Kepala Sekolah sd Loka Bulukumba .
2. Mengambil langkah hukum terhadap pihak yang terbukti lalai atau melanggar standar kesehatan.
3. Memberikan jaminan kualitas agar program ini dapat kembali berjalan dengan aman dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas apalagi ini program O1 Republik Indonesia, terlebih lagi program ini menggunakan anggaran negara. Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk meningkatkan pengawasan dan transparansi,” tambahnya.
Arman juga mengajak semua elemen masyarakat termasuk organisasi daerah untuk turut mengawasi pelaksanaan program pemerintah, demi memastikan setiap kebijakan benar-benar tersalurkan pada anak bangsa terkhusus di Kabupaten kita tercinta Bulukumba. Tutupnya (*)
(Irwan)