Media – Inspirasi. Takalar _ Sulsel Kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Kabupaten Takalar memasuki babak yang kian disorot publik. Hingga kini, Kepolisian Resor (Polres) Takalar belum juga menetapkan tersangka meski sebuah truk box berisi berton-ton solar telah diamankan sejak Rabu 20 Agustus 2025.
Informasi yang beredar menyebut kendaraan tersebut milik seorang pengusaha berinisial Haji M, warga Kota Makassar. Namun, hingga Selasa (26/8/2025), aparat kepolisian masih menutup rapat siapa sosok pemilik sebenarnya.
Kasat Reskrim Polres Takalar, AKP Hatta, hanya menyampaikan bahwa kasus masih dalam penyelidikan. Penjelasan singkat ini memicu tanda tanya besar. Mengingat praktik penimbunan dan penyelundupan BBM subsidi kerap melibatkan jaringan terorganisasi dengan keuntungan miliaran rupiah.
Publik menilai, lambannya penanganan kasus ini justru berpotensi melindungi aktor utama di balik bisnis ilegal tersebut.
“Jika benar truk ini milik pengusaha tertentu, maka aparat tidak boleh berhenti pada sopir atau kurir. Pemilik modal harus ditangkap dan diproses hukum. Bahkan, jeratan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) semestinya diterapkan karena hasil kejahatan pasti telah diputar melalui bisnis lain,” tegas salah seorang pemerhati hukum di Makassar.
Truk box Isuzu bernomor polisi DW 8503 AK itu ditemukan mogok di depan Gudang Bulog Palleko, Jalan Poros Takalar-Makassar. Saat petugas patroli Polsek Polongbangkeng Utara memeriksa, tercium bau solar yang menyengat. Temuan ini langsung dikoordinasikan dengan Resmob Polres Takalar yang kemudian mengamankan truk tersebut ke markas kepolisian.
Hingga kini, kendaraan masih terparkir di halaman Resmob Polres Takalar. Sementara sopir yang sempat melarikan diri belum berhasil diamankan.
Penegakan hukum setengah hati dalam kasus ini dikhawatirkan hanya akan memperkuat dugaan adanya keterlibatan mafia solar di Sulawesi Selatan. Apalagi praktik serupa kerap menimbulkan kerugian besar bagi negara sekaligus memicu kelangkaan di tingkat masyarakat kecil.
Desakan agar Polres Takalar segera menetapkan tersangka dan menyeret pemilik truk ke meja hijau terus menguat.
“Tidak boleh ada tebang pilih. Jika tidak, kasus ini hanya akan jadi tontonan publik bahwa aparat kalah oleh mafia solar,” kritik aktivis antikorupsi di Makassar.(**)
(Ab Sulsel)