Media-Inspirasi,Tanah Datar – Petani cabe rawit di Kabupaten Tanah Datar, khususnya di Sawah Lenza Nagari Tabek Patah, merasa sedih dan kecewa karena harga cabe anjlok drastis. Harga cabe yang hanya mencapai Rp8.000-Rp15.000 per kilogram membuat petani merugi, karena biaya modal tani tidak sebanding dengan penjualan.
Eli, salah seorang petani cabe di daerah tersebut, mengatakan bahwa situasi ini sudah di luar prediksi dan harapan. “Kami merasa sedih dan tentunya merugi, karena harga cabe sangat anjlok,” kata Eli saat diwawancarai di sawah cabe miliknya pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Harga cabe yang rendah membuat Eli terpaksa mencabut cabe rawit miliknya dan berencana menggantinya dengan tanaman lain. Ia berharap pemerintah daerah dapat hadir bersama petani untuk membantu dan mencari solusi terhadap pertanian di daerah ini.
Petani lain di daerah tersebut juga mengalami kerugian serupa akibat harga cabe yang rendah. Mereka berharap pemerintah dapat membantu meningkatkan harga cabe atau memberikan subsidi untuk menutupi kerugian.
Diharapkan Pemerintah juga dapat membantu meningkatkan harga cabe dengan memfasilitasi pemasaran dan penjualan cabe ke daerah lain yang membutuhkan. Dengan demikian, petani dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi kerugian.
Petani di Tanah Datar berharap pemerintah dapat membantu mereka mengatasi masalah harga cabe yang rendah dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dalam jangka panjang, petani cabe perlu diversifikasi tanaman dan meningkatkan kemampuan pemasaran untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis tanaman,dan pemerintah dapat membantu petani dengan menyediakan pelatihan dan sumber daya yang dibutuhkan.
*(Anto)*