Media-Inspirasi,Cirebon, 5 September 2025 – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Kasepuhan Cirebon kembali menggelar tradisi sakral Panjang Jimat pada Jumat (5/9). Acara ini menjadi magnet bagi ribuan warga yang memadati kawasan keraton untuk menyaksikan prosesi budaya yang sarat makna spiritual dan sejarah.
Acara dimulai Pukul 20.00 WIB dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan doa bersama yang dipimpin oleh para ulama dan tokoh adat. Suasana khidmat terasa menyelimuti seluruh pelataran keraton yang dihiasi ornamen khas Cirebon dan nuansa islami.
Puncak acara ditandai dengan dikeluarkannya seluruh pusaka keramat milik Keraton Kasepuhan. Pusaka-pusaka tersebut kemudian diarak dalam prosesi panjang menuju Mushola yang ada di dalam keraton kasepuhan untuk di tahlilkan atau di doakan pukul24.00 kembali ke Keraton Kasepuhan. Prosesi ini melibatkan para abdi dalem, tokoh adat, dan pasukan pembawa pusaka dengan pakaian adat lengkap.
Sultan Kasepuhan Cirebon, yang memimpin langsung jalannya prosesi, menyampaikan bahwa tradisi Panjang Jimat tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga wujud pelestarian warisan budaya yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
“Tradisi ini merupakan cerminan nilai-nilai keislaman yang menyatu dengan budaya lokal. Kami bersyukur masyarakat tetap antusias dan menjaga kebersamaan dalam perayaan ini,” ujar Sultan.
Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari Pemerintah Kota Cirebon, tamu undangan dari luar negeri, serta tokoh-tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa tradisi Panjang Jimat memiliki daya tarik dan nilai budaya yang tinggi, tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga internasional.
Warga Cirebon menyambut acara ini dengan penuh antusias. Banyak di antara mereka yang datang bersama keluarga untuk menyaksikan prosesi dan mendapatkan berkah dari perayaan Maulid Nabi yang penuh khidmat ini.
Dengan digelarnya Panjang Jimat, Keraton Kasepuhan kembali menegaskan posisinya sebagai pusat budaya dan spiritualitas Islam di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Tradisi ini menjadi pengingat pentingnya menjaga warisan leluhur dalam bingkai nilai-nilai keislaman yang luhur.
(Eka)