MEDIA – INSPIRASI, MAROS _ SULSEL Penangkapan seorang pemuda berusia 19 tahun asal Jalan Lembo, Makassar, dalam kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Maros, menuai desakan agar kepolisian bekerja tanpa kompromi. Ketua Serikat Pejuang Anti Korupsi (Spasi), Ahmadi Alwi, menegaskan bahwa tindakan hukum harus dijalankan secara penuh, tanpa ada ruang toleransi bagi pelaku maupun jaringan yang melibatkan mereka.
“Polisi jangan memberi ruang toleransi terhadap kejahatan seperti curanmor, karena dampaknya langsung dirasakan rakyat kecil. Apalagi keterlibatan pemuda Lembo yang sudah ditangkap ini menunjukkan adanya kelompok yang lebih besar. Jangan sampai ada pelaku lain yang dibiarkan berkeliaran hanya karena ada permainan atau pembiaran,” kata Ahmadi dimintai tanggapannya, Kamis.
Kasus ini berawal ketika seorang warga Maros kehilangan sepeda motor Yamaha SE88 miliknya pada 15 Januari lalu. Setelah melacak keberadaan pelaku, Tim Jatanras Polres Maros menangkap FS di Makassar pada 11 September dan menyita tiga unit sepeda motor, termasuk milik korban. Polisi menyebutkan, FS mengaku beraksi bersama tiga rekannya. Dua telah diamankan, satu lainnya masih buron.
Namun, bagi Ahmadi, penangkapan itu belum cukup. Ia menilai aparat kerap berhenti di permukaan, sekadar mengumumkan hasil tangkapan, tanpa keberanian mengungkap aktor intelektual atau jaringan yang lebih luas.
“Kalau polisi setengah hati, masyarakat bisa menilai ada pembiaran. Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. Kami dari Spasi akan terus mengawasi proses hukum kasus ini,” ujarnya.
Seruan itu mencerminkan keresahan publik terhadap tingginya angka curanmor yang kerap menghantam kelompok masyarakat menengah ke bawah. Dalam banyak kasus, sepeda motor bukan sekadar alat transportasi, melainkan penopang utama ekonomi keluarga.
Kepolisian, menurut Spasi, dituntut membuktikan komitmennya melalui penyelidikan menyeluruh, bukan hanya mengedepankan citra penangkapan.
“Ini soal keadilan. Kalau polisi tidak tuntas, kepercayaan publik akan terus terkikis,” kata Ahmadi.(**)
(Abu Sulsel)