Opini oleh:H.M.Yasin Albantany
Politik tanpa dasar akhlak akan menjadi permainan kotor melalui berbagai cara yang bisa dilakukan, tidak peduli halal atau haram. Hal ini bisa dilihat dari individu-individu yang mencari-cari jabatan atau kekuasaan melalui cara-cara yang tidak mengenal halal-haram.
Persaingan tidak sehat antara satu dengan yang lain untuk memperoleh kedudukan atau memperbesar kekuasaan juga menjadi ciri khas dari politik yang tidak berakhlak. Mereka tidak segan-segan menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuan, termasuk manipulasi dan penyingkiran rival.
Dalam kondisi seperti ini, penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang sering terjadi, baik disadari ataupun tidak. Ini akibat dari pemahaman politik yang tidak benar, bahwa politik itu untuk mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana.
Jika yang terjadi seperti ini, maka politik akan terjebak pada permainan kotor, manipulatif, dan berujung pada penghalalan segala cara demi tercapainya tujuan, yaitu kekuasaan. Politik menjadi ajang perebutan kekuasaan tanpa mempertimbangkan dampak positif atau negatif.
Islam sebagai agama telah memberikan panduan untuk membangun peradaban manusia yang unggul melalui tindakan-tindakan politisnya. Rasulullah SAW telah menunjukkan contoh bagaimana politik yang berakhlak dan berintegritas dapat membawa kemaslahatan bagi umat.
Jika kita keluar dari panduan yang diletakkan oleh Rasulullah SAW, maka ambisi syahwat berkuasa akan menjadi penghalang bagi kita untuk melakukan tindakan yang benar. Apapun caranya akan dilakukan demi memenuhi hasrat politiknya, dan inilah yang disebut sebagai para durjana politik.
Mereka yang terjerat dalam ambisi syahwat politik seringkali kehilangan nilai-nilai moral dan etika. Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan masyarakat.
Hal ini dapat membawa dampak negatif bagi masyarakat dan negara. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami politik dari perspektif Islam dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW.
Dengan memahami politik dari perspektif Islam, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Politik dapat menjadi sarana untuk mencapai kemaslahatan bersama, bukan hanya kepentingan pribadi.
Oleh karena itu, kita harus selalu ingat bahwa politik harus dijalankan dengan integritas dan akhlak yang baik. Kita harus mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan memahami politik dari perspektif Islam.
Wallahu a’lam. Semoga kita dapat memahami politik dengan benar dan menjalankan politik dengan integritas dan akhlak yang baik.
Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera, dan mencapai kemaslahatan bersama.(Anto)