Media-Inspirasi, Makassar – Puluhan warga di RW 01, RT 04, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, mengalami gangguan kulit berupa gatal-gatal yang diduga kuat berasal dari limbah pabrik pengolahan jagung milik PT Saut yang berlokasi di Jalan Ir. Sutami, dekat akses Tol Makassar.
Limbah tersebut berupa serpihan jagung—disebut warga sebagai “ari-ari”—yang kerap beterbangan hingga masuk ke permukiman warga dan mencemari lingkungan sekitar.
Kondisi ini mendorong sejumlah warga untuk mendatangi rumah Ketua RT 04, Ria, guna meminta agar persoalan ini segera disampaikan kepada Ketua RW 01, Zulfikar, dan Lurah Sudiang, Akmal Tata. Warga berharap pemerintah setempat dapat segera mengambil tindakan dan menegur pihak perusahaan.

“Kami sudah berulang kali mengeluh, tapi tidak ada tanggapan. Anak-anak dan orang dewasa mulai banyak yang mengalami gatal-gatal,” ujar Rahman, salah satu perwakilan warga, Jumat (2/5/2025).
Rahman menjelaskan, warga bahkan telah menyampaikan protes secara langsung kepada pihak perusahaan, namun hingga kini belum mendapatkan solusi.
“Keluhan ini sudah berlangsung cukup lama, apalagi saat musim kemarau. Limbah lebih mudah terbawa angin dan menyebar ke rumah-rumah,” imbuhnya.
Ia menambahkan, warga menilai PT Saut telah lalai dalam mengelola limbah, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
Menurut Rahman, warga berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang pabrik sebagai bentuk desakan terhadap pihak perusahaan agar bertanggung jawab.
“Kami akan menyuarakan aspirasi hingga ada tanggapan serius dari perusahaan,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Saut belum memberikan pernyataan resmi terkait keluhan warga.
“Kami juga meminta agar PT Saut memberikan kompensasi kepada warga yang sudah terlanjur terkena dampak berupa gatal-gatal, agar dapat berobat,” pungkas Rahman.
Warga menyatakan akan terus mengawal persoalan ini bersama media dan berharap adanya penindakan dari pihak berwenang.
(Abu)