Media-Inspirasi,Waykanan – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan dominasi media digital, upaya untuk membangun literasi di kalangan anak-anak tetap menjadi salah satu prioritas utama bagi banyak pihak. Salah satu cara menarik yang tengah dikembangkan adalah melalui dongeng, yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Aktivitas mendongeng dikenal sebagai sarana efektif untuk menumbuhkan minat baca dan keterampilan literasi sejak dini.
Dongeng, yang sudah dikenal sejak zaman nenek moyang, memiliki kekuatan luar biasa untuk menarik perhatian anak-anak. Melalui cerita-cerita penuh warna, nilai-nilai moral yang terkandung dalam dongeng bisa dengan mudah disampaikan tanpa terasa seperti sebuah pembelajaran formal. Hal ini membuat dongeng menjadi salah satu jembatan utama dalam membangun literasi yang kuat pada generasi muda.
Eko selaku Ketua Forum TBM Kabupaten Waykanan.cerita anak dan aktivis literasi dari kabupaten Waykanan dalam perbincangannya bersama Ainun selaku pengurus kampung dongeng dan pengurus TBM sekabupaten waykanan yang di hadir oleh pengurus TBM Al-hikmah Banjar Baru kec.Baradatu,TBM Riyadhatul Huda Gunung Labuan ,Pustaka Kencana ,TBM Kusnar Baradatu,Rumah baca Lintas,Rumah Baca Lentera.minggu (25/5/2025), dalam rangka kegiatan Pekan Ceria Kampung Dongeng ini.mengadakan kegiatan literasi anak lewat dongeng dan pengenalan minat membaca agar dapat membantu anak-anak tidak hanya memahami kata-kata dan kalimat, tetapi juga cara berpikir kritis, imajinatif, dan kreatif ”.kata eko
Kemudian mb elvira selaku pengurus TBM Al-hikmah Banjar Baru pun melanjutkan, tidak hanya soal hiburan, dongeng juga membuka banyak pintu pengetahuan baru bagi anak-anak. “Cerita-cerita yang saya coba tulis itu berdasarkan cerita yang ada dan berkembang dalam kearifan lokal.Lewat cerita ini, saya ingin membuka wawasan anak-anak maupun pembaca dan pendengar tentang dunia di sekitar mereka”, tambahnya
Saat ini, menurut ainun perkembangan teknologi sudah sangat baik dalam menciptakan imajinasi lewat cerita maupun dongeng yang dapat dibaca dan didengar dimana saja oleh siapa pun. “Oleh karena itu saya berharap, perkembangan teknologi ini tidak menggerus budaya membaca dongeng. Kalau punya anak atau adik jangan dikasi hadiah gadget belikan saja buku dongeng karena dari budaya baca atau dengar dongeng ini ada banyak pesan moral maupun kearifan lokal yang bisa memperkuat budaya literasi kita”, katanya mengakhiri.
( ari yanto )