Media-Inspirasi, Lubuklinggau – Rizki Trianto Putra kembali didatangi masyarakat yang mengeluhkan kondisi fasilitas di Bandara Silampari, Lubuklinggau. Mereka mencurigai adanya indikasi tindak pidana korupsi terkait pengelolaan fasilitas di bandara tersebut.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mempertanyakan apakah Rizki sudah menerima tanggapan dari pihak bandara, mengingat kondisi fasilitas yang dinilai amburadul.
“Dari pertemuan pertama saya saat mendatangi bandara, saya hanya ditemui oleh Humas bandara. Saat itu, Humas menjanjikan saya akan dipertemukan dengan Kepala Bandara pada Senin, 21 April 2025. Namun, saat saya kembali ke sana pada tanggal yang dijanjikan, Kepala Bandara belum kembali dari perjalanan dinas,” ujar Rizki kepada masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa saat kunjungan kedua, dirinya bertemu dengan tujuh orang, termasuk Humas bernama M. Subandi, seorang Humas lainnya yang ia lupa namanya, serta Zerhanto selaku Analis SDM Bandara Silampari. Beberapa kepala bidang juga turut hadir.
“Saya kembali dijanjikan untuk dipertemukan, namun hingga saat ini belum juga bisa bertemu langsung dengan Kepala Bandara,” sambung Rizki.
Ia mengaku telah mengumpulkan sejumlah data dan bukti yang mengarah pada dugaan korupsi fasilitas bandara. Rizki juga telah membuat surat laporan dan pengaduan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
“Saya mulai curiga, apakah memang Kepala Bandara sengaja tidak ada, atau Humas menghalang-halangi dengan janji palsunya. Bisa jadi Humas juga terlibat dalam dugaan korupsi ini,” imbuhnya.
Masyarakat kembali menunjukkan foto-foto daun dan ranting pohon hasil pemangkasan yang dibiarkan berserakan di dekat pintu masuk Bandara Silampari. Mereka mendesak Rizki agar terus mengusut kasus ini hingga tuntas.
Bahkan, warga meminta Rizki menyampaikan surat resmi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan agar segera menindak tegas Kepala Bandara Silampari. Jika terbukti adanya tindak pidana korupsi, masyarakat berharap kasus ini segera dilaporkan ke KPK RI serta aparat penegak hukum lainnya.
(Andi Irawan)