Media-Inspirasi,Bandar Lampung –
Kemenag (Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Erwinto, menyampaikan materi tentang kebijakan pelayanan ibadah haji di Arab Saudi. Materi tersebut disampaikan sesuai dengan amanat UU No. 8 Tahun 2019, yang menetapkan tiga tugas utama pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji, yaitu pembinaan, perlindungan, dan pelayanan. Hal ini menjadi dasar dalam memastikan bahwa setiap jamaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan penuh rasa khusyuk.
Erwinto juga menjelaskan bahwa kuota haji Indonesia untuk tahun 2025 Masehi/1446 Hijriah berjumlah 221.000 jamaah. Rinciannya terdiri dari 203.320 jamaah reguler, 17.680 jamaah khusus, serta 2.200 petugas haji yang akan mendampingi jamaah selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Ia juga menyebutkan bahwa Kota Bandar Lampung sendiri memiliki kuota sebanyak 1.471 jamaah haji, yang saat ini tengah mengikuti kegiatan manasik haji selama dua hari di Masjid Al-Furqon Teluk Betung, Bandar Lampung, pada Rabu, 9 April 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Erwinto mengingatkan kepada seluruh jamaah haji agar tetap menjaga niat dan tujuan utama ibadah haji, yaitu berserah diri kepada Allah SWT. “Ibadah haji yang paling pokok adalah pasrah kepada Allah. Nanti, yang sakit bisa sembuh, dan yang sehat bisa sakit. Semua itu adalah ujian yang harus diterima dengan hati yang tawadhu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Erwinto mengingatkan jamaah untuk menjaga hati dan tetap rendah hati selama menjalankan ibadah haji. Ia menekankan pentingnya sikap tawadhu dan tidak sombong, serta senantiasa berharap agar segala urusan ibadah haji dapat dilancarkan oleh Allah SWT. “Ibadah haji itu adalah ibadah fisik, jangan sampai bingung dengan bacaan atau ritual. Semua yang dilakukan adalah bentuk pengabdian fisik kepada Allah,” tambahnya.
Yang lebih istimewa, Erwinto juga menambahkan bahwa seluruh jamaah haji Kota Bandar Lampung yang berjumlah 1.471 orang ini bukan hanya sekadar peserta ibadah, tetapi mereka saling terhubung dalam ikatan kekeluargaan. Antara satu jamaah dengan jamaah lainnya memiliki keterkaitan yang erat. Hal ini menjadi penting ketika ada kesulitan atau masalah dalam menjalankan rangkaian ibadah haji. “Jika ada kesulitan, jamaah yang lain bisa saling membantu. Mereka bukan hanya jamaah, tetapi keluarga yang saling mendukung. Ini adalah semangat kebersamaan yang harus dijaga selama di Tanah Suci,” tegasnya.
Kegiatan manasik haji ini diikuti oleh 1.471 jamaah haji dari Kota Bandar Lampung, yang terdiri dari berbagai latar belakang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pembekalan tentang tata cara ibadah haji agar para jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan benar sesuai dengan syariat Islam. Pembekalan ini juga diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan siap sebelum berangkat ke Tanah Suci.
( ari )