Media-Inspirasi, Tanah Datar – Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly, memberikan apresiasi tinggi kepada para perantau asal Jorong Guguak Gadang, Nagari Rambatan, yang terus menunjukkan kepedulian terhadap kampung halaman melalui program bedah rumah.
Hal ini disampaikan Fadly saat menghadiri peletakan batu pertama untuk program bedah rumah di Jorong Guguak Gadang pada Kamis (10/4/2025). Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, Camat Rambatan Roza Melfita, unsur Forkopimca, dan undangan lainnya.
“Program bedah rumah ini patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa sinergi dan komunikasi antara perantau dan masyarakat di kampung halaman masih terjalin dengan sangat baik. Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya,” ujar Fadly.
Wabup Fadly juga menyadari bahwa kondisi ekonomi saat ini cukup menantang, terutama bagi perantau yang bergelut di sektor perdagangan. Namun demikian, semangat perantau yang tergabung dalam G3AD (Guguak Gadang Gadang Awak Dunsanak) untuk terus membantu tetap menyala.
“Meskipun daya beli masyarakat menurun, G3AD justru mampu meningkatkan anggaran bantuan bedah rumah dibandingkan tahun sebelumnya. Mari kita doakan semoga kondisi segera membaik dan para perantau kita semakin sukses,” ucapnya.
Lebih lanjut, Wabup menyampaikan bahwa kondisi keuangan daerah juga sedang mengalami penyesuaian sesuai arahan Presiden RI untuk efisiensi anggaran. Meski begitu, Pemkab Tanah Datar tetap berkomitmen melanjutkan pembangunan dan program sosial.
“Saya dan Pak Eka telah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo bulan lalu. Di tengah tantangan fiskal, kami tetap bertekad membangun Tanah Datar. Kami akan terus berupaya meningkatkan PAD serta menjemput program dan kegiatan dari pemerintah pusat. Insya Allah, program-program sosial tetap berjalan,” tegas Fadly.
Dalam kesempatan tersebut, Fadly juga mengucapkan selamat kepada warga penerima manfaat program bedah rumah.
“Bantuan yang diberikan mencapai seratus juta rupiah, jumlah yang sangat signifikan untuk rehabilitasi rumah. Semoga rumah yang dibangun menjadi tempat tinggal yang nyaman. Terima kasih kepada para perantau dan donatur, semoga menjadi amal jariyah yang diberkahi Allah SWT,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua G3AD Jabodetabek, Eril Kusnepi, menegaskan bahwa semangat gotong royong perantau tidak akan surut meski menghadapi tantangan ekonomi.
“Mayoritas perantau kita adalah pedagang. Kondisi saat ini memang cukup mempengaruhi, tetapi kecintaan kepada kampung halaman tetap menjadi prioritas. Terima kasih atas doa dan dukungannya,” katanya.
Eril menambahkan, program bedah rumah di Jorong Guguak Gadang sudah dilaksanakan empat kali dengan anggaran yang terus meningkat.
“Bedah rumah kali ini adalah yang keempat dengan total anggaran Rp102 juta. Sebelumnya hanya berkisar Rp80 hingga Rp90 juta. Semoga ini meringankan beban warga yang membutuhkan,” ungkapnya.
Wali Nagari Padang Magek, Syafril Jamal, juga menyampaikan apresiasinya terhadap program tersebut.
“Program ini sangat membantu masyarakat kami. Jika pemerintah nagari hanya bisa menganggarkan Rp10 juta per rumah, G3AD mampu menyumbang hingga Rp100 juta. Ini sungguh luar biasa dan sangat bermanfaat,” ujar Syafril.
Ia juga berharap agar para perantau bisa kembali bangkit dan semakin berjaya di perantauan.
“Terima kasih kepada G3AD dan semua donatur yang telah berbagi rezeki. Semoga semua kesulitan segera berlalu dan perantau kita kembali sukses seperti sediakala,” pungkasnya.
(Anto)