Media-Inspirasi,Aceh Singkil -Kabar baik datang dari Banda Aceh, Anggota Komisi II DPRK Aceh Singkil mengadakan diskusi konstruktif dengan mahasiswa asal Aceh Singkil yang berkuliah di Banda Aceh, pertemuan ini berlangsung di Kantin SMEA Prioritas, depan Polda Aceh Kawasan Jeulingke, hari Rabu (16/04/2025)
Pertemuan singkat ini di sela sela melakukan agenda kedinasan ke Banda Aceh adalah merupakan tindak lanjut dari aksi demonstrasi yang sebelumnya dilakukan oleh para mahasiswa terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan kelapa sawit di Aceh Singkil.
Hadir dalam acara Juliadi, Ketua Komisi II dan Warman Sekretaris Komisi II DPRK Aceh Singkil, dan belasan mahasiswa yang berhadir.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat,para mahasiswa menyampaikan temuan-temuan mereka terkait indikasi pelanggaran operasional perusahaan sawit yang merugikan masyarakat dan lingkungan.
Anggota Komisi II DPRK Aceh Singkil menunjukkan respons positif dan komitmen untuk menindaklanjuti aspirasi mahasiswa.
Mereka berjanji akan membawa isu ini ke tingkat legislatif dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan investigasi lebih lanjut serta memastikan adanya tindakan tegas jika terbukti terjadi pelanggaran.
Juliadi Ketua Komisi II DPRK Aceh Singkil menyampaikan komitmen dari lembaga legislatif, “Kita dari Komisi 2 terus komitmen untuk mengawal dan melakukan koordinasi kepada pihak pihak terkait,” ujar Juliadi.
Diskusi ini dipandang sebagai langkah maju yang positif dalam menjembatani komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat, khususnya generasi muda. Diharapkan, sinergi antara DPRK Aceh Singkil dan mahasiswa ini dapat membawa perubahan yang lebih baik dalam pengelolaan sumber daya alam dan penegakan hukum di wilayah tersebut.
Pada kesempatan yang sama Anggota DPRK mendengarkan keluhan dari mereka terkait dengan fasilitas mes mahasiswa Aceh Singkil dan peluang kerja pasca kelulusan mereka dari perguruan tinggi.
Mulyadi selaku koordinator acara diskusi mengungkapkan keluhan yang dialami mereka, “Mohon perhatian dari Pemda menyangkut fasilitas untuk Mahasiswa Aceh Singkil yang menimba ilmu di Banda Aceh dan kebijakan pemerintah untuk peluang kerja kami kedepan, kata Mulyadi.
Fasilitas mes mahasiswa dan ketersediaan lowongan kerja bagi lulusan perguruan tinggi merupakan permasalahan yang seringkali menjadi perhatian mahasiswa di berbagai daerah, termasuk Aceh Singkil.
Fasilitas di maksud tentang kondisi fisik mes antara lain kebersihan, keamanan, kenyamanan serta ketersediaan dan kualitas fasilitas pendukung seperti air bersih, listrik, internet,dan tak kalah pentingnya adalah manajemen dan pengelolaan mes.
Begitu juga dengan lowongan kerja pasca lulus perguruan tinggi tentunya adalah
Ketersediaan informasi lowongan kerja, kesesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja di Aceh Singkil.
Warman, salah seorang Anggota DPRK menyampaikan, “Kami mencatat dan memahami keluhan-keluhan adik adik semua, kami berjanji untuk menindaklanjuti keluhan tersebut dengan pihak-pihak terkait, ungkap Warman.
DPRK dan perwakilan mahasiswa yang hadir dalam diskusi menyepakati langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan yang ada dan bisa menjadi awal dari dialog yang lebih berkelanjutan antara mahasiswa dan pemerintah daerah. (Maksum)