Media-Inspirasi,Tanah Datar -Rekonstruksi kasus pembunuhan siswi MTsN CNS (16),yang ditemukan tewas di dalam karung di Nagari Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, telah dilakukan pada Senin, 21 April 2025. Rekonstruksi ini melibatkan dua tersangka, N (26) dan BM (27), yang dipercaya melakukan pembunuhan terhadap korban.
Sebanyak 74 adegan diperagakan dalam rekonstruksi ini, yang dilakukan di dua tempat berbeda, yaitu Lapangan Polres Tanah Datar dan Kompleks TKN Pembina Kecamatan Salimpaung. Rekonstruksi ini disaksikan oleh orang tua dan keluarga korban, serta masyarakat setempat.
Dalam rekonstruksi, terlihat jelas bahwa pelaku N mencekik korban CNS yang masih berada di atas sepeda motor sampai terjatuh, hingga setelah korban meninggal, pelaku sempat memperkosa korban,di lokasi TKN Pembina Kecamatan Salimpaung pada malam hari. Adegan ini sangat memilukan dan menyisakan kesedihan di hati orang tua korban.
Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi, menyampaikan bahwa rekonstruksi ini sangat penting untuk dilakukan guna mengungkap titik terang dan motif dari kedua tersangka. Rekonstruksi ini diharapkan dapat membantu proses hukum yang sedang berjalan.
Rekonstruksi kasus pembunuhan CNS ini mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat. Orang tua korban terlihat sangat terpukul dengan kejadian ini dan berharap agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.
Polres Tanah Datar telah melakukan penyelidikan yang intensif dan mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk menjerat kedua tersangka. Rekonstruksi ini diharapkan dapat memperkuat kasus dan membantu proses persidangan.
Dengan dilakukannya rekonstruksi ini, diharapkan dapat memberikan kejelasan tentang kronologi kejadian dan dapat membantu proses hukum yang sedang berjalan. Polres Tanah Datar berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dengan adil dan transparan.
Kasus pembunuhan CNS ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain. Kasus ini juga menunjukkan bahwa kejahatan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, sehingga perlu adanya kesadaran dan kewaspadaan dari masyarakat.
*(Anto* )