Media-Inspirasi, Cirebon – Pj Wali Kota Cirebon, Dr. Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., menghadiri peringatan haul Pondok Pesantren (Ponpes) Jagasatru pada Jumat (7/2/2025) di Kota Cirebon. Acara ini dihadiri oleh tokoh agama, santri, serta masyarakat untuk mengenang jasa para pendiri pesantren yang telah berkontribusi dalam pendidikan Islam dan sosial.
Dalam sambutannya, Agus Mulyadi mengapresiasi peran Ponpes Jagasatru dalam membentuk karakter generasi muda yang religius dan berakhlak. “Ponpes Jagasatru telah banyak berkontribusi dalam pendidikan dan sosial di Cirebon. Semoga perjuangan yang telah dilakukan senantiasa mendapat ridho dari Allah SWT,” ujarnya.
Pesantren Sebagai Pusat Pendidikan Keagamaan
Ponpes Jagasatru merupakan salah satu pesantren tertua di Cirebon yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan keislaman di wilayah ini. Pesantren ini tidak hanya mendidik santri dalam ilmu agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan sosial.
Untuk memperluas jangkauan pendidikannya, Ponpes Jagasatru telah mendirikan cabang di Mundu, yakni Ponpes Jagasatru 2. Agus Mulyadi menilai langkah ini sebagai bentuk komitmen pesantren dalam memperkuat pendidikan Islam. “Perluasan ini bukan hanya untuk pesantren, tetapi juga untuk memperkuat peran dakwah di masyarakat,” katanya.
Dukungan Pemerintah Kota
Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen memberikan dukungan kepada pesantren dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Agus Mulyadi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan keagamaan.
“Kami ingin pesantren terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur. Pemerintah siap mendukung dalam berbagai aspek,” tambahnya.
Mengenang Jasa Pendiri Pesantren
Peringatan haul ini tidak hanya bertujuan mengenang para pendiri, tetapi juga menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga tradisi keagamaan. Dengan semakin berkembangnya pesantren di Cirebon, diharapkan generasi mendatang semakin kuat dalam ilmu agama dan nilai-nilai moral.
Acara ini ditutup dengan doa bersama dan tausiyah dari para ulama, menegaskan kembali pentingnya peran pesantren dalam membangun masyarakat religius dan harmonis.
(Eka)