Media-inspirasi, Tanah datar
Ibadah haji memerlukan kondisi fisik yang prima untuk melaksanakan seluruh rangkaian ibadah tanpa gangguan fisik yang berarti. Menjaga kebugaran sedari dini, Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Tanah Datar mengikuti latihan fisik bersama Dinas Kesehatan dan Kementerian Agama Kabupaten Tanah Datar.
Bertempat di lapangan sepak bola Gumarang Batusangkar, CJH mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan dan latihan fisik untuk menjaga kebugaran, Selasa (4/2). Dinas Kesehatan sebagai penyelenggara juga menghadirkan Dokter dan petugas kesehatan untuk memeriksa kondisi kesehatan CJH sebelum dan setelah mengikuti serangkaian latihan fisik yang dijalani.
“Latihan kebugaran ini penting sebagai upaya bersama mempersiapkan CJH yang sehat dan kuat dalam menjalankan ibadah haji di tanah suci nantinya,” ujar Kakankemenag Tanah Datar H. Amril yang hadir bersama Kasi PHU Dafrizon dan staf. Adapun tidak semua CJH mampu mengikuti latihan kebugaran ini. Dinas Kesehatan memfasilitasi 110 CJH Tanah Datar dengan usia dibawah 60 tahun.
Sebelum mengikuti latihan kebugaran, CJH didata beberapa kondisi kesehatannya seperti tekanan darah, denyut nadi, berat dan tinggi badan, serta wawancara dengan Dokter. Latihan yang diberikan berupa senam ringan sekaligus pemanasan untuk berjalan atau berlari sejauh 1,6 KM. Setelah latihan dilakukan, CJH kembali diperiksa tekanan darah dan denyut nadi serta apakah ada keluhan berarti setelah melakukan latihan tersebut.
“Kami menyambut baik kegiatan ini dan dapat memberikan manfaat kepada CJH. Kami juga mengajak CJH memanfaatkan momen ini untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman serta mempererat tali silaturahmi sesama jamaah,” tambah H. Amril. Ia menambahkan, latihan kebugaran hendaknya rutin dilakukan oleh CJH minimal jalan kaki dengan jarak yang lebih jauh.
Kondisi fisik yang prima dapat diperoleh melalui latihan fisik yang terprogram (baik, benar, terukur dan teratur), yang dilakukan sesuai kemampuan fisik CJH untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Persiapan fisik ini juga bukan sekedar untuk menjalankan aktivitas fisik di tanah suci nantinya, juga untuk mengantisipasi perubahan lingkungan (suhu dan kelembaban udara) yang berbeda dari Indonesia(rel/Anto)